Selasa, 31 Desember 2013
Hakikat Cinta
Memilikinya adalah bagian dari misi hidupku, Indra. Pemuda tampan yang aku temui di sebuah Surau diujung Desa, saat aku mengunjungi rumah nenekku. sudah lama aku tidak berkunjung kesini, seingatku terakhir kali aku kesini adalah 14 tahun yang lalu saat aku berumur 8 tahun, sayangnya saat ini aku kesini juga tidak untuk liburan. Tapi karena ada telfon dari desa yang menyebutkan kalau nenek sakit parah, seharusnya dibawa kerumah sakit tapi sayang kami terlambat, sesampainya kami di desa ini nenek telah tiada.
Aku mengingat indra, meski tidak terlalu. Dia anak kecil yang nakal dulunya, suka usil, suka melempar mangga, aku ingat dia pernah menggangguku, dia merebut mainanku, hingga aku menangis, tidak mungkin aku lupakan. Tapi aku tidak menyangka, dia tumbuh menjadi lelaki yang tampan, garis wajahnya melihatkan ketenangan dan satu lagi senyumannya selalu memperlihatkan barisan gigi yang tersusun rapi sangat manis bahkan aku tidak pernah menemui yang seperti dia di kotaku dan sayangnya tidak hanya itu aku dengar dia lulusan terbaik di kampusnya, seorang Dokter. Mungkin jika dalam sebuah desa seorang gadis dengan berbagai kepribadian menarik disebut sebagai kembang desa. Aku yakin di desa ini untuk seorang lelaki, indra adalah kumbang di desa ini, karena ia tidak hanya menarik tapi juga terlihat manis.
Aku rindu suasana surau didesa ini, yang sampai sekarang tak pernah berubah. Seperti rumah panggung yang terbuat dari kayu, bukan bangunan bata seperti biasanya. Bau rumput sangat harum sekali, aku melangkahkan kaki menuju surau.
Mungkin tuhan akan menghukumku kali ini, karena niatku ke surau sepertinya sudah melenceng sejak aku melihat indra yang berjalan dari kejauhan, aku deg-degan.. tuhan maafkan aku.
Assalamualaikum.. “seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan bersama indra menyapaku”
Waalaikumsalam.. “aku berusaha bersikap seramah mungkin”
“Cucu nya nenek siti ya?” “Iya bu..” jawabku singkat
Ini indra anak ibu, mungkin kamu lupa.. waktu kecil kalian sering bermain bersama walaupun indra lebih tua 3 tahun darimu
“bagaimana mungkin aku melupakan anak ibu, aku berucap dalam benakku” aku hanya bisa membalas dengan senyuman, tidak mungkin aku katakan aku begitu mengingat anaknya..
Kalau kamu mau jalan-jalan keliling desa bisa ajak indra.. dari pada suntuk selama disini ga kemana mana..
“tawaran yang sangat tidak aku duga dan aku tetap menguasai keadaan, bersikap seperti tidak ada apa-apa sepertinya cara terbaik yang harus aku lakukan saat ini”
Seminggu terakhir, bahkan hampir setiap sore indra berkunjung kerumah almarhum nenek dan mengajak aku jalan, iya mengenalkanku kepada anak-anak desa yang seumuran denganku.. aku mengingat beberapa dari mereka dan seorang gadis bernama ririn. Gadis berjilbab terlihat sangat anggun.. aku hampir tidak mengenalinya, ririn teman terbaikku saat kunjunganku 14 tahun lalu. Banyak yang berubah ternyata disini, tapi dia tetap ramah seperti dulu.
Sayangnya ririn tidak bisa menemaniku jalan dengan indra, dia seorang guru TK saat pagi hari dan sore hingga malam dia mengajar les untuk anak-anak desa ini.
Indra mengajakku jalan-jalan kearah puncak,
Disini gelap ninda, apakah tidak apa-apa aku mengajakmu kesini? Tapi kau akan melihat bintang dengan jelas dari sini dan tidak hanya itu kau akan melihat kunang-kunang yang berterbangan.. aku yakin kamu tidak pernah melihatnya dikota besarmu itu.
Aku tersenyum membalas indra, aku hanya tidak ingin dia merasa aku acuhkan
“kamu tau, Tidak apa-apa berada bersamamu dalam gelap itu membuatku menjadi orang yang sangat beruntung, karena saat itu tak seorangpun termasuk kamu tau kalau sepasang mata ini tak luput dari memandangmu”
Aku bahagia dengan beberapa hari terakhir di desa ini, beberapa hari terakhir bersama indra.
Tapi aku tidak mengerti beberapa waktu bersama indra ternyata itu saja tidak cukup, aku menyukainya.. bagaimana bisa aku pergi tanpa kepastian?
Kata seorang pujangga bukan cinta jika tidak ingin memiliki, itu aku tuhan.. aku tidak bisa mencintai tanpa memilikinya..
“sore ini sore terakhir aku bersamanya, kalau dia tidak bisa maka aku yang akan melakukannya.., bahkan wanitapun bisa mengatakan lebih dulu tentang perasaannya”
Aku tidak tau keberanian itu datangnya dari mana, sebelumnya aku sangat menentangnya.. bukankah sudah hakikatnya wanita menunggu? Tapi kali ini sepertinya tidak..
“Percakapan itu aku yang mulai”
Indra, besok aku akan kembali ke kota.. setelah hari ini aku tidak tau kapan akan berkunjung ke desa ini lagi.
Kamu bisa kesini kapan aja kamu mau ninda, bagaimanapun desa ini kan kampung halaman orang tua kamu.
Benar indra, tapi rumah nenek akan dijual jadi sepertinya tidak ada alasan lagi untukku kembali kesini,
Kecuali jika kamu bisa memberikan alasan agar aku tetap disini.
Maksudmu?
Indra, bagi seorang wanita mungkin lebih baik dicintai daripada mencintai. Tapi tidak ada seorangpun yang ingin hidup dengan seseorang yang tidak ia cintai.
Aku tau ini terlalu cepat, tapi aku tidak ingin menyesal.. aku menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu.
ninda.. apakah yang kamu katakan itu tidak terlalu terburu-buru?
Saat seorang wanita mengatakan dia cinta, maka saat itu dia benar2 cinta.. mungkin pada hakikatnya wanita ditakdirkan untuk menunggu, tapi aku tidak bisa untuk kali ini.
Kamu pasti mengerti mengungkapkan perasaan duluan bagi seorang wanita adalah hal yang sangat memalukan. Tapi aku melakukannya!
ninda.. aku minta maaf, aku sangat menghargai wanita, aku sangat menghormatimu. Jadi bagaimana mungkin untuk menghargai seorang wanita aku menyakiti wanita lain?
Maksudmu?
Kamu tau ririn bukan? Aku sudah memperkenalkannya kepadamu jauh-jauh hari.. dia tunanganku..
Gadis itu telah mencuri hatiku, jauh sebelum kamu.
“Apa yang harus aku lakukan tuhan, aku hanya ingin bersamanya mengapa terasa begitu sulit? Tuhan.. apa yang harus aku lakukan dengan apa yang ia katakan, pergikah? Atau berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa?”
ninda, aku tau kamu pasti sakit karena ini, maafkan aku.. kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku.
Itu percakapan terkahir antara aku dan indra, selalu terngiang-ngiang selalu terbayang-bayang. Bagaimana mungkin indra bisa mengatakan hal itu tuhan? Aku bisa mendapatkan yang lebih baik darinya? Bahkan baru kali ini aku menemukan sosok sebaik dia disini mungkin hanya disini.
mengapa aku berharap meminta kepastian kepada indra yang sama sekali tidak menggantungku? aku tau indra tidak pernah menyadari kalau aku terus menunggunya karena dia tidak pernah memintaku untuk menunggunya..
Siapa yang jahat dalam kisah ini tuhan? Indra?? Jahatkah indra karena dia tidak menyadari perasaanku? Ataukah aku? Karena terlalu mudah mencintainya?
Bukankah cinta itu fitrah seorang manusia tuhan? Aku tidak pernah meminta untuk mencintainya.. tapi kenapa dengan perasaan ini..
Mungkin aku harus mendengar kata pujangga lainnya yang mengatakan, kalau hakikat dari cinta sejati adalah melepaskan.. jika dia takdirku maka akan kembali kepadaku..
Yah.. sebenarnya semudah itu..
Aku pergi indra, mungkin cinta ku kepadamu tidak untuk saat ini.. tapi nanti..
Aku mengingat indra, meski tidak terlalu. Dia anak kecil yang nakal dulunya, suka usil, suka melempar mangga, aku ingat dia pernah menggangguku, dia merebut mainanku, hingga aku menangis, tidak mungkin aku lupakan. Tapi aku tidak menyangka, dia tumbuh menjadi lelaki yang tampan, garis wajahnya melihatkan ketenangan dan satu lagi senyumannya selalu memperlihatkan barisan gigi yang tersusun rapi sangat manis bahkan aku tidak pernah menemui yang seperti dia di kotaku dan sayangnya tidak hanya itu aku dengar dia lulusan terbaik di kampusnya, seorang Dokter. Mungkin jika dalam sebuah desa seorang gadis dengan berbagai kepribadian menarik disebut sebagai kembang desa. Aku yakin di desa ini untuk seorang lelaki, indra adalah kumbang di desa ini, karena ia tidak hanya menarik tapi juga terlihat manis.
Aku rindu suasana surau didesa ini, yang sampai sekarang tak pernah berubah. Seperti rumah panggung yang terbuat dari kayu, bukan bangunan bata seperti biasanya. Bau rumput sangat harum sekali, aku melangkahkan kaki menuju surau.
Mungkin tuhan akan menghukumku kali ini, karena niatku ke surau sepertinya sudah melenceng sejak aku melihat indra yang berjalan dari kejauhan, aku deg-degan.. tuhan maafkan aku.
Assalamualaikum.. “seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan bersama indra menyapaku”
Waalaikumsalam.. “aku berusaha bersikap seramah mungkin”
“Cucu nya nenek siti ya?” “Iya bu..” jawabku singkat
Ini indra anak ibu, mungkin kamu lupa.. waktu kecil kalian sering bermain bersama walaupun indra lebih tua 3 tahun darimu
“bagaimana mungkin aku melupakan anak ibu, aku berucap dalam benakku” aku hanya bisa membalas dengan senyuman, tidak mungkin aku katakan aku begitu mengingat anaknya..
Kalau kamu mau jalan-jalan keliling desa bisa ajak indra.. dari pada suntuk selama disini ga kemana mana..
“tawaran yang sangat tidak aku duga dan aku tetap menguasai keadaan, bersikap seperti tidak ada apa-apa sepertinya cara terbaik yang harus aku lakukan saat ini”
Seminggu terakhir, bahkan hampir setiap sore indra berkunjung kerumah almarhum nenek dan mengajak aku jalan, iya mengenalkanku kepada anak-anak desa yang seumuran denganku.. aku mengingat beberapa dari mereka dan seorang gadis bernama ririn. Gadis berjilbab terlihat sangat anggun.. aku hampir tidak mengenalinya, ririn teman terbaikku saat kunjunganku 14 tahun lalu. Banyak yang berubah ternyata disini, tapi dia tetap ramah seperti dulu.
Sayangnya ririn tidak bisa menemaniku jalan dengan indra, dia seorang guru TK saat pagi hari dan sore hingga malam dia mengajar les untuk anak-anak desa ini.
Indra mengajakku jalan-jalan kearah puncak,
Disini gelap ninda, apakah tidak apa-apa aku mengajakmu kesini? Tapi kau akan melihat bintang dengan jelas dari sini dan tidak hanya itu kau akan melihat kunang-kunang yang berterbangan.. aku yakin kamu tidak pernah melihatnya dikota besarmu itu.
Aku tersenyum membalas indra, aku hanya tidak ingin dia merasa aku acuhkan
“kamu tau, Tidak apa-apa berada bersamamu dalam gelap itu membuatku menjadi orang yang sangat beruntung, karena saat itu tak seorangpun termasuk kamu tau kalau sepasang mata ini tak luput dari memandangmu”
Aku bahagia dengan beberapa hari terakhir di desa ini, beberapa hari terakhir bersama indra.
Tapi aku tidak mengerti beberapa waktu bersama indra ternyata itu saja tidak cukup, aku menyukainya.. bagaimana bisa aku pergi tanpa kepastian?
Kata seorang pujangga bukan cinta jika tidak ingin memiliki, itu aku tuhan.. aku tidak bisa mencintai tanpa memilikinya..
“sore ini sore terakhir aku bersamanya, kalau dia tidak bisa maka aku yang akan melakukannya.., bahkan wanitapun bisa mengatakan lebih dulu tentang perasaannya”
Aku tidak tau keberanian itu datangnya dari mana, sebelumnya aku sangat menentangnya.. bukankah sudah hakikatnya wanita menunggu? Tapi kali ini sepertinya tidak..
“Percakapan itu aku yang mulai”
Indra, besok aku akan kembali ke kota.. setelah hari ini aku tidak tau kapan akan berkunjung ke desa ini lagi.
Kamu bisa kesini kapan aja kamu mau ninda, bagaimanapun desa ini kan kampung halaman orang tua kamu.
Benar indra, tapi rumah nenek akan dijual jadi sepertinya tidak ada alasan lagi untukku kembali kesini,
Kecuali jika kamu bisa memberikan alasan agar aku tetap disini.
Maksudmu?
Indra, bagi seorang wanita mungkin lebih baik dicintai daripada mencintai. Tapi tidak ada seorangpun yang ingin hidup dengan seseorang yang tidak ia cintai.
Aku tau ini terlalu cepat, tapi aku tidak ingin menyesal.. aku menyukaimu sejak pertama kali aku melihatmu.
ninda.. apakah yang kamu katakan itu tidak terlalu terburu-buru?
Saat seorang wanita mengatakan dia cinta, maka saat itu dia benar2 cinta.. mungkin pada hakikatnya wanita ditakdirkan untuk menunggu, tapi aku tidak bisa untuk kali ini.
Kamu pasti mengerti mengungkapkan perasaan duluan bagi seorang wanita adalah hal yang sangat memalukan. Tapi aku melakukannya!
ninda.. aku minta maaf, aku sangat menghargai wanita, aku sangat menghormatimu. Jadi bagaimana mungkin untuk menghargai seorang wanita aku menyakiti wanita lain?
Maksudmu?
Kamu tau ririn bukan? Aku sudah memperkenalkannya kepadamu jauh-jauh hari.. dia tunanganku..
Gadis itu telah mencuri hatiku, jauh sebelum kamu.
“Apa yang harus aku lakukan tuhan, aku hanya ingin bersamanya mengapa terasa begitu sulit? Tuhan.. apa yang harus aku lakukan dengan apa yang ia katakan, pergikah? Atau berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa?”
ninda, aku tau kamu pasti sakit karena ini, maafkan aku.. kamu bisa mendapatkan yang lebih baik dari aku.
Itu percakapan terkahir antara aku dan indra, selalu terngiang-ngiang selalu terbayang-bayang. Bagaimana mungkin indra bisa mengatakan hal itu tuhan? Aku bisa mendapatkan yang lebih baik darinya? Bahkan baru kali ini aku menemukan sosok sebaik dia disini mungkin hanya disini.
mengapa aku berharap meminta kepastian kepada indra yang sama sekali tidak menggantungku? aku tau indra tidak pernah menyadari kalau aku terus menunggunya karena dia tidak pernah memintaku untuk menunggunya..
Siapa yang jahat dalam kisah ini tuhan? Indra?? Jahatkah indra karena dia tidak menyadari perasaanku? Ataukah aku? Karena terlalu mudah mencintainya?
Bukankah cinta itu fitrah seorang manusia tuhan? Aku tidak pernah meminta untuk mencintainya.. tapi kenapa dengan perasaan ini..
Mungkin aku harus mendengar kata pujangga lainnya yang mengatakan, kalau hakikat dari cinta sejati adalah melepaskan.. jika dia takdirku maka akan kembali kepadaku..
Yah.. sebenarnya semudah itu..
Aku pergi indra, mungkin cinta ku kepadamu tidak untuk saat ini.. tapi nanti..
Kerangka Karangan Berdasarkan Topik
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Berdasarkan Topik :
Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.
Contoh :
Topik: Hutan
Tujuan: Untuk mengetahui pemanfaatan hutan
Tema: Pemanfaatan hutan.
I. MANFAAT HUTAN SECARA ALAMIAH
A. Mencegah Erosi
B. Mengurangi Polusi
1. Polusi Udara
2. Polusi Suara
C. Sebagai Hutan Lindung
II. MANFAAT HUTAN SECARA EKONOMIS
A. Hutan Tanaman Industri
B. Hutan untuk Rekreasi
C. Hutan untuk Penelitian
Berdasarkan Topik :
Bagian-bagian diterangkan tanpa memasalahkan mana yang penting. Misal, laporan keuangan : pemasukan dan pengeluaran, bagian-bagian dalam sebuah lembaga, dll.
Contoh :
Topik: Hutan
Tujuan: Untuk mengetahui pemanfaatan hutan
Tema: Pemanfaatan hutan.
I. MANFAAT HUTAN SECARA ALAMIAH
A. Mencegah Erosi
B. Mengurangi Polusi
1. Polusi Udara
2. Polusi Suara
C. Sebagai Hutan Lindung
II. MANFAAT HUTAN SECARA EKONOMIS
A. Hutan Tanaman Industri
B. Hutan untuk Rekreasi
C. Hutan untuk Penelitian
III. KESIMPULAN
IV. PENUTUP
Kerangka Karangan Berdasarkan Urut Ruang
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan. kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan terukur. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
Urutan Ruang : Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
Contoh :
Topik : Banjir
Tujuan : Untuk Mengetahui Lokasi Banjir
Tema : Beberapa Lokasi Banjir di Indonesia
I. BANJIR YANG TERJADI DI PULAU JAWA
A. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
Urutan Ruang : Urutan ruang dipakai untuk mendeskripsikan suatu tempat atau ruang. Umpamanya kantor, gedung, lokasi/wilayah tertentu.
Contoh :
Topik : Banjir
Tujuan : Untuk Mengetahui Lokasi Banjir
Tema : Beberapa Lokasi Banjir di Indonesia
I. BANJIR YANG TERJADI DI PULAU JAWA
A. Banjir di Jawa Barat
1. Daerah Ciamis
2. Daerah Garut
B. Banjir di Jawa Tengah
1. Daerah Semarang
2. Daerah Pekalongan
II. BANJIR YANG TERJADI DI PULAU SUMATERA
A. Banjir di Kalimantan Timur
1. Daerah Balikpapan
2. Daerah Samarinda
B. Banjir di Kalimantan Barat
1. Daerah Pontianak
2. Daerah Singkawang
III. KESIMPULAN
IV. PENUTUP
1. Daerah Semarang
2. Daerah Pekalongan
II. BANJIR YANG TERJADI DI PULAU SUMATERA
A. Banjir di Kalimantan Timur
1. Daerah Balikpapan
2. Daerah Samarinda
B. Banjir di Kalimantan Barat
1. Daerah Pontianak
2. Daerah Singkawang
III. KESIMPULAN
IV. PENUTUP
Langganan:
Postingan (Atom)