Kamis, 03 Mei 2012
MANUSIA DAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ektrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Begitupun sebaliknya.
Berbagai Macam Keadilan
a. Keadilan Legal atau keadilan moral
Berbagai Macam Keadilan
a. Keadilan Legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b. Keadilan Distributif
b. Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama.
c. Keadilan Komutatif
c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.
Keadilan adalah perasaan dimana suatu hal dianggap sudah dibagi secara rata dan masing-masing orang tersebut mendapatkan hal yang sama baik dalam barang maupun jasa ataupun perlakuan terhadap dirinya. Contoh sederhana iyalah ketika kita membawa sebuah roti dan akan membaginya kepada kedua teman kita, maka setiap orang harus mendapatkan bagian setengah dari roti tersebut agar orang tersebut akan merasa bahwa dirinya sudah diperlakukan secara adil. Manusia memiliki sifat keadilan, salah satu contohnya yaitu dengan dibuatnya hukum atau undang-undang agar setiap orang mendapatkan perlakuan yang adil. Meskipun demikian tapi banyak juga dari manusia yang tidak bersikap adil dan terkadang merampas hak orang lain demi kepuasan pribadi. Keadilan itu sendiri sebenarnya datang dari orang tersebut tergantung bagaimana dia menyikapinya. Dan karena itulah keadilan akan datang bila manusia tersebut peduli dengan manusia yang lain tanpa memikirkan ego dan kepentingan pribadi.
Sumber :
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin maupun lahir batin.
- Penderitaan dan perjuangan : Pendritaan dikatakan sebagi kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup. Bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita.
- Penderitaan dan sebab – sebabnya
b. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
- Pengaruh penderitaan : Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh nya yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa.
Penderitaan adalah rasa dimana seseorang merasa dirinya dalam suatu masalah yang merepotkan dan memusingkan bahkan orang tersebut beranggapan bahwa tidak ada jalan keluarnya, sehingga merasa bahwa dirinya menderita. Tentu manusia juga tidak akan terlepas dari penderitaan baik itu orang besar atau kaya sampai orang yang miskin dan tidak mampu. Contoh yang paling sederhana yaitu sakit. Beberapa orang menganggap bahwa dirinya dalam penderitaan saat mengalami sakit yang sangat parah. Contoh lainnya iyalah ketika seseorang dihadapkan dalam suatu masalah yang besar dan rumit tentunya dia pasti akan berpikiran bahwa dirinya sedang mengalami penderitaan. Bahkan kadang karena hal yang kecil manusia dapat berpikir bahwa dirinya sedang mengalami penderitaan, padahal disaat itu manusia tersebut hanya tidak bisa berpikiran normal sehingga menganggap hal yang sepele itu sebagai penderitaan.
Sumber :
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu horaios, kata sifat etimologis berasal dari kata hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Keindahan adalah suatu bentuk dimana segala sesuatu yang kita lihat atau rasakan akan terlihat dan berasa indah. Contoh nya ketika kita melihat suatu pemandangan yang indah seperti air terjun, cahaya lampu kota apabila dilihat dari bukit atau gunung, dan bintang-bintang dilangit malam. Setiap manusia memiliki cara atau pandangannya sendiri akan keindahan, karena manusia memiliki pola pikir yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dan karena itu setiap manusia memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan keindahannya. Dan karena itu juga setiap orang didunia ini pasti menginginkan hal-hal yang indah terjadi pada dirinya. Bukti yang paling nyata bahwa manusia memiliki rasa keindahan adalah dengan adanya jurusan seni, dimana terdapat tari-tarian, musik, dan juga karya-karya lain yang menunjukan bentuk pengekspresian keindahan yang dirasakan manusia dalam suatu hal.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu horaios, kata sifat etimologis berasal dari kata hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Keindahan adalah suatu bentuk dimana segala sesuatu yang kita lihat atau rasakan akan terlihat dan berasa indah. Contoh nya ketika kita melihat suatu pemandangan yang indah seperti air terjun, cahaya lampu kota apabila dilihat dari bukit atau gunung, dan bintang-bintang dilangit malam. Setiap manusia memiliki cara atau pandangannya sendiri akan keindahan, karena manusia memiliki pola pikir yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dan karena itu setiap manusia memiliki caranya sendiri dalam mengekspresikan keindahannya. Dan karena itu juga setiap orang didunia ini pasti menginginkan hal-hal yang indah terjadi pada dirinya. Bukti yang paling nyata bahwa manusia memiliki rasa keindahan adalah dengan adanya jurusan seni, dimana terdapat tari-tarian, musik, dan juga karya-karya lain yang menunjukan bentuk pengekspresian keindahan yang dirasakan manusia dalam suatu hal.
Sumber :
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Manusia dan cinta kasih
a. Pengertian cinta menurut :
a. Pengertian cinta menurut :
- W. J. S. Poerwadarminta yaitu rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya
- Dr. Abdullah Nasih Ulwan yaitu perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah lembut dan kasih sayang
- Dr. Sarlito W. Sarwono yaitu keterikatan (cinta setia), keintiman (cinta saudara), kemesraan (cinta rayuan)
Jadi dapat disimpulkan bahwa cinta kasih merupakan perasaan yang dimiliki tiap orang dimana perasaan itu sangat mendalam pada seseorang. Walaupun cinta dan kasih memiliki arti yang sama namun cinta kasih merupakan gabungan dari keduanya memperkuat perasaan cinta tersebut disertai dengan rasa kasih.
b. Tingkatan cinta :
b. Tingkatan cinta :
- Tinggi (Allah dan rasulnya serta berjihad di jalan Allah)
- Menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami, dan kerabat)
- Cinta tingkat rendah merupakan cinta yang paling keji, hina, dan merusak rasa kemanusiaan (cinta kepada syetan, cinta berdasarkan hawa nafsu, dan lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua, anak, istri/suami, perniagaan dan tempat tinggal)
c. Bentuk-bentuk cinta menurut ajaran agama :
- Cinta kepada Allah
- Cinta pada rasul
- Cinta orang tua
- Cinta pada diri sendiri
- Cinta pada sesama manusia
- Cinta seksual
Cinta kasih adalah perasaan dimana seseorang saling mencintai dan mengasihi satu dengan yang lainnya. Contohnya adalah cinta kasih orang tua terhadap anaknya. Setiap manusia pasti merasakan apa yang dinamakan cinta kasih baik itu dari orang tua, keluarga, dan teman. Cinta kasih menjadi suatu hal yang penting karena setiap manusia pasti memilikinya tanpa terkecuali. Selain cinta kasih manusia terhadap manusia lain, juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiap manusia yang memiliki agama pasti memiliki cinta kasih terhadap Tuhannya. Sehingga manusia tidak akan bisa terlepas dari rasa cinta kasih. Tapi ada beberapa manusia yang berpendapat bahwa dia tidak pernah memiliki rasa cinta kasih, padahal orang tersebut hanya belum menyadari bahwa ada orang lain yang mencintai dan mengasihinya sehingga menyebabkan iya berpikiran seperti itu. Coba bayangkan jika ada manusia yang hidup tanpa cinta kasih maka sungguh hidupnya akan benar-benar kesepian dan pastinya iya akan merasa bahwa dirinya tidak dianggap atau dipedulikan oleh orang lain. Kita dapat melihat bahwa cinta kasih itu benar-benar penting yaitu seperti adanya Hari Ibu. Dimana pada hari tersebut seorang anak akan memberikan sesuatu kepada ibunya untuk menunjukan cintanya terhadap ibunya. Dengan kata lain tak ada manusia yang tidak merasakan rasa cinta kasih.
Sumber :
Langganan:
Postingan (Atom)